RILIS 09102014
Kebencian yang telah terkumpul selama bertahun-tahun, akhirnya berubah menjadi kegilaan!
Cerita berawal saat para warga mengikat kedua tangan keluarga Doflamingo dan menggantungnya diatas sebuah bangunan.
"Itu keluarga Tenryubito!!!"
"Waktu balas dendam kita sudah tiba, syukurlah!!!"
"Aku tak ingin menangis di saat tidur lagi!!!"
"Ayo patahkan tulang mereka dengan palu!!"
"Atau kita juga bisa menembak mereka dengan ribuan panah!!"
"Jangan bunuh mereka!! Biarkan saja..."
"Tetap hidup juga adalah hukuman!!!"
Seorang warga berkata sembari menangis, "Waktu itu anak-anakku baru berumur 2 dan 5 tahun!! Dan hanya karena mereka menabrak Tenyurbito... Mereka ditembak 16 kali!! Dan mereka pun mati ditempat!!!"
Para warga pun mulai bercerita tentang kisahnya masing-masing tentang kekejaman Tenryubito, "Putriku kembali dalam keadaan yang mengenaskan setelah dijual sebagai budak!! Dia tak pernah mengatakan sepatah katapun, setelah 3 hari, dia pun bunuh diri!!!"
"Dulu aku adalah budak!!! Mereka telah mengambil kedua mataku sebagai hiburan!!!"
"Istriku juga sudah dibakar hidup-hidup!! Aku berani taruhan, kalian pasti tidak peduli dengan hal itu, kan!?"
"Dan semua persembahan yang telah kami berikan kepada kalian!! Banyak yang kelaparan hingga mati karena hal itu!! Memang kalian pernah kelaparan!?"
"Mereka semua mati, dan yang tersisa hanya kulit dan tulang mereka!!!"
"Ah, tapi meraka kan dewa! Kalian ingat!? Mereka tidak sama dengan kita!! Mereka tidak akan mati karena hal seperti itu!!!"
"Aaaahh!!" Jerit Doflamingo kecil terkena busur panah yang ditembakkan oleh para warga. "Doffy!!" Seru ayah Doflamingo yang tak dapat berbuat apa-apa kecuali melihat anaknya yang terkena busur panah. "Kakak!!" Teriak Corazon kecil
"Beraninya kalian memperlakukan kami yang manusia ini seperti serangga!! Kesakitan!! Luka!! Kesedihan!! Kalian tahu apa!!?" Teriak salah satu warga sembari menangis, "Katakan padaku!! Tenryubito!!"
Doflamingo pun terbangun dari mimpi buruknya setelah mendengar dering panggilan dari Denden Mushi. Keringat dingin mengucur diseluruh tubuh Doflamingo dengan nafas tersenggal-senggal, "Huff... Huff... Huff..."
Doflamingo berusaha menenangkan pikirannya setelah mimpi buruk yang dia alami, sementara Denden Mushi terus berdering. Doflamingo mengambil kacamatanya dan memakainya, setelah itu dia menenggak minuman dan bangkit untuk mengangkat Denden Mushi, "Apa?"
33 tahun yang lalu, tanah suci Marie Jois.
"Apa anda yakin yang mulia!??"
"Seseorang yang memiliki perawakan seperti anda!!"
"Untuk membuang tempat anda sebagai seorang bangsawan dan menjadi manusia!!?"
"Sejak awal aku memang manusia!!" Ucap Bangsawan Dunia (Tenryubito) yang mulia Donquixote Homing
"Apa maksud anda, kami juga harus mengatakan hal yang sama!!?"
"Ini konyol!! Memang, apa artinya menjadi seorang Tenryubito menurut anda!!!?"
"Pengkhianat!!! Anda selalu saja berbeda dengan yang lainnya!!"
Keluarga Donquixote pun lebih memilih meninggalkan tanah suci Marie Jois dan hidup sebagai warga biasa.
"Hanya sejauh ini kami bisa pergi bersama anda."
"Ini adalah sebuah negeri utara yang bukan merupakan dari Pemerintah Dunia."
"Memang tidak nyaman, dan kami juga telah menyediakan harta dan akomodasi yang cukup."
"Terima kasih, cuma itu yang kubutuhkan."
"Kalau begitu, mohon kembalikan chip Tenryubito anda..."
"Kita berempat akan hidup dengan rendah hati disini." Ucap Homing ayah dari Doflamingo dan Corazon. "Ayah dimana budaknya? Ayo beli beberapa barang." Seru Doflamingo kecil
"Doffy (Doflamingo)... Rocinante (Corazon)... Tampaknya aku harus mengajari kalian semuanya dari awal." Ucap Homing
Doflamingo kecil berjalan-jalan di desa dan membuat ulah, "Oi!! Kenapa kau tidak mau berlutut cacing!!!? Kau sudah tidak sopan! Beraninya kau menabrakku!?" Bentak Doflamingo kepada warga sekitar, "Seseorang, berikan aku senjata!! Kalian tidak tahu siapa aku, ya!!!?"
Para warga membakar kediaman Doflamingo, dan berniat menghabisi keluarga Donquixote.
"Ayah..." Seru Doflamingo sembari menangis. Ayah Doflamingo hanya bisa terdiam melihat kediamanya di bakar oleh para warga.
"Kenapa mereka tidak mau menyerah?"
"Dimana para Tenryubito!!?"
"Temukan mereka!!!"
"Ikat mereka!!!"
"Mereka melarikan diri!!! Cari mereka!!! Mereka seharusnya masih disekitar sini!!! Jangan bunuh mereka... Biarkan mereka hidup!!"
"Kita akan melampiaskan dendam kita selama ratusan tahun ini!!!"
Donquixote Homing ayah Doflamingo berlari menyelamatkan keluarganya dari amukan massa. "Ayah, kenapa mereka mengincar kita?"
Doflamingo dan keluarganya pun memilih tinggal disebuah gubuk tua untuk menghindari kejaran para warga.
"Kita beruntung ada kabut yang menutupi kita."
"Gosip tentang kita masih belum menyebar sampai ke mari..."
"Tidak mungkin aku mau tinggal ditempat seperti ini!!!"
"Ada serangga dimana-mana!! Juga sangat bau, sampai-sampai aku mau muntah!!!"
Warga masih gencar mencari keluar Doflamingo dengan membawa senapan laras panjang, "Temukan mereka!! Satu keluarga!!"
Ayah Doflamingo menghubungi seseorang di Marie Jois, sementara Doflamingo menguping pembicaraan ayahnya dengan pihak dari Marie Jois, "Tak kusangka semuanya akan jadi seperti ini!! Aku terlalu naif!! Tolong, lakukan sesuatu, apa saja!!! Bisakah kau setidaknya membawa kembali anak dan istriku ke Marie Jois? Kalau seperti ini keluargaku akan terbunuh!!!"
"Kau sendiri yang memilih kehidupan itu. Kau tak bisa mengambil apa yang sudah kau lepaskan. Jadi jangan hubungi aku lagi, manusia kotor." Ucap seseorang dari pihak Marie Jois menutup pembicaraan
Doflamingo dan Corazon kecil terlihat dihajar oleh beberapa preman, "Ayah ini pertama kalinya aku merasakan luka!!!"
"Pertama kalinya aku merasakan lapar!!"
Doflamingo dan Rocinante (Corazon) makan dari tempat pembuangan sampah, "Cepat makanlah, Roci!!" Ucap Doflamingo sembari makan dari pembuangan sampah, "Ada yang datang!!"
Doflamingo dan adiknya pulang dengan membawa makanan untuk diberikan kepada ibunya yang tengah sakit, "Ibu!!"
"Maafkan aku, sayang, aku agak merasa..."
"Ayah... Dan ibu sudah mati..."
Doflamingo kehilangan ibunya yang telah tiada. Dan akhirnya Doflamingo, adik, dan ayahnya tertangkap oleh para warga.
"Mereka sudah kutangkap!!!"
"Ayah..."
Ayah Doflamingo sembari menangis meminta ampunan dari para warga, "Kumohon, lepaskan anak-anakku!!! Biar aku saja yang menanggungnya, jangan mereka!!!"
"Apa yang telah kau perbuat pada kami!!!"
Di kediaman Doflamingo Family, "Tuan muda. Aku sudah menangkap Law!!"
"Anak ini tiba-tiba ingin kabur!!" Ucap Jora sembil membawa Law kecil bersama Machvise, "Dia kabur sampai pintu pelabuhan!!" Ujar Machvise
"Sekarang dia akan membayar karena telah menusuk Cora-san." Ucap Buffalo kecil sembari menjilati es krim. "Aww, Law yang malang..." Ucap Baby 5 kecil
"Corazon!! Sialan, dia tidak mati!! Aku akan mati sia-sia!!" Pikir Law sembari melihat Corazon yang tengah duduk bersama Doflamingo, "Tapi aku sudah menyogok Buffalo dengan es krim. Corazon yang melaporkannya kepada kakaknya!! Keparat... Tapi pisaunya tak sampai mengancam nyawanya!! Berlagak sok keren di situ!!"
"Law... Cuma ada satu alasan kenapa aku memanggilmu kemari. Aku berniat untuk menjadikanmu anggota resmi dari Bajak Laut Donquixote!!"
"Eh!?"
"Mata bengismu menggambarkan penderitaan hidup yang kau alami... Kau memenuhi syarat!!"
"Oh-Hohoho!! Beruntung kau, nak!! Tuan muda menaruh harapan padamu!!" Ucap Jora sembari tertawa
"Apa dia tidak kenal dengan Corazon!? Bagaimana bisa!? Dia bisa menulis laporan atau semacamnya...!? Apa yang terjadi!?" Pikir Law heran, "Walau kau menaruh harapan padaku, aku akan mati dalam 3 tahun." Ucap Law. "Fufufu!! Itu tergantung keberuntunganmu!! Kami adalah spesialis bisnis pasar gelap... Jual beli Buah Setan... Terkadang kekuatan ini lebih dari yang bisa dibayangkan. Siapa tahu, mungkin saja kau bisa menemukan obatnya!!" Ujar Doflamingo
"Buah Setan!!" Ucap Law heran. "Kalau kau beruntung, dalam batas waktu 3 tahunmu, mungkin saja ada buah yang datang... Buah yang bisa menyelamatkanmu!!! Dan akan kulatih kau selama 10 tahun... Untuk kujadikan tangan kananku!!!" Tutur Doflamingo
Corazon membuka bajunya dan mengobati luka tusuk akibat perbuatan Law, Doflamingo pun bertanya kepada Corazon, "Huh? Corazon, apa yang terjadi?"
Corazon tak menjawab pertanyaan sang kakak, dia hanya menuliskan kata-katanya lewat selembar kertas, "Musuh."
"Dia membuatmu terluka parah!? Kuharap kau sudah menyingkirkan dia untuk selamanya." Ucap Doflamingo, "Hmm, baiklah hati-hati."
"Dia melindungiku!?" Ucap Law dalam hati, "Apa yang direncanakan!? Orang itu!!"
Law pun akhirnya menjadi bagian dari keluarga Doflamingo, mereka sedang mengadakan rapat bersama. "Kita akan menuju tenggara, mengitari gunung." Tutur Doflamingo menjelaskan rencananya, "Markas kita akan pindah guna melanjutkan operasi kita."
Mereka pun mulai berlayar dan menyerang beberapa kapal yang mendekat, mereka melakukan perampokan, dan berbisnis gelap dengan para Broker. Mereka selalu bersama dalam senang maupun susah, Doflamingo dan keluarga lainnya juga mengajari Law untuk bertempur.
Disuatu tempat, perbicangan antara anak kecil, Law, Baby 5, dan Buffalo.
"Hey, kami sudah memberitahu nama kami, sekarang giliranmu!!"
"Aku tak tertarik!!"
"Yaaah, kau itu merusak suasana!!"
"Memangnya kenapa, toh aku sebentar lagi mati." Ucap Law. "Bintik-bintik putihnya makin bertambah banyak, kan?" Tanya Baby 5. "Yup, mungkin sisa waktuku tinggal setahun, atau mungkin kurang dari itu." Jawab Law. "Hei, karena itu beri tahu nama aslimu!! Atau akan kulaporkan kau, atas apa yang telah kau lakukan kepada Cora-san 2 tahun lalu!!" Ancam Buffalo
"Trafalgar D. Watel Law" Jawab Law memberitahukan nama aslinya kepada Buffalo dan Baby 5, "Harusnya aku tak memberitahukan ini pada kalian."
"Kalian juga tak memakai nama samaran, jadi namaku sendiri juga tak berubah. D-nya rahasia dan Watel adalah nama ibuku... Keluargaku selalu..."
"Apa, itu membosankan sekali!"
"Ya!"
"Bukankah kalian yang merengek menanyakan itu dari tadi!!" Bentak Law dan membuat Baby 5 ketakutan sembari menangis
"Wah!!!"
Corazon tiba-tiba membawa Law, "Oi, lepaskan aku!!!" Teriak Law berontak, "Apa maumu, Corazon!!"
"Aww, mereka akan mengerjai dia lagi." Ucap Baby 5. "Cora-san terlihat lebih galak hari ini." Ucap Buffalo
Corazon melempar Law, "Urgh!! Apa-apaan ini, Corazon!! Kau cari gara-gara!!?"
"Apa itu benar!?" Tanya Corazon kepada Law. "Huh?" Sentak Law bingung sembari menengok ke kiri dan ke kanan mencari siapa yang berbicara kepadanya, "Huh? Apa?"
"Kalau namamu D... Kalau itu benar, maka pergilah, menjauhlah dari Doffy!!" Perintah Corazon kepada Law
"Kau mengerti, Law!! Kau termasuk orang yang seharusnya tak berada dekat dengannya!!"
Bersambung...
Bagaimana kisah selanjutnya.....nantikan chapter 764
No comments:
Post a Comment
komentarlah dengan bijak, sesuai konten, no spam, dan tidak tinggalkan link aktif, thanks for reading :)