RILIS 18092014
Chapter diawali disebuah kota di Barat Laut (Utara Barat) bernama Primula, meskipun saat ini kita sedang asyik asyiknya untuk menyaksikan pertarungan final yang tengah berlangsung tapi janganlah melupakan bahwa ditempat lain masih ada teror yang belum berhenti, seperti di kota Primula ini. Sebuah teror yang telah mengancam banyak nyawa. Menghancurkan kota. Membuat keputusasaan bagi mereka yang masih hidup. Bahkan hewan hewan pun ikut panik karenanya.
Didalam kepanikan itu, Angkatan Laut terus mencoba menahan sebisa mungkin karna memang itu merupakan tugas mereka.
“Apa masih ada obat penenang yang tersisa?” Ucap salah seorang Marine
Terlihat para hewan berlarian tak terkendali
“Hewan-hewan itu melukai dirinya sendiri ketika hendak mencoba meninggalkan pulau ini!” Ucap seorang penduduk wanita
→ Dengan kota yg sudah hancur berantakan seperti itu, bukanlah hal aneh jika melihat segorombolan hewan berkeliaran. Dan hewan itu memiliki Insting yang tajam, tak hanya para manusia yang ketakutan dengan situasi ini tapi para hewan pun juga merasakannya, bahkan lebih. Kebakaran, pembunuhan, hancurnya gedung gedung kota, membuat hewan hewan ini tak terkendali. Insting mereka mengatakan harus segera keluar dari pulau ini, namun apa daya mereka tak memiliki akal. Mereka tak tau jika ada sebuah penghalang mematikan diseluruh negeri ini, Birdcage! Dan karna hanya mengandalkan Insting itulah mereka hanya akan berakhir dengan terluka.
Seekor gajah terlihat menabrak Birdcage dan seketika kepalanya berdarah hingga meraung kesakitan. Begitupun dengan hewan lainnya, tapi untunglah ada angkatan laut, sehingga beberapa dari mereka berhasil ditenangkan dengan obat bius. Jika tidak mungkin mereka akan terus menabrakan dirinya dan parahnya lagi mereka bisa melukai penduduk.
Namun disamping keputusasaan dan kesedìhan yang melanda itu, ada segilintir orang yang malah memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan mereka.
“Cukup sampai disitu, Bajak Laut!” Teriak Marine
Sebuah kelompok Bajak Laut ataupun sekelompok penjahat terlihat mencuri barang barang milik warga, dari mulai emas, barang antik dan hal lainnya. Membawanya dengan sebuah gerobak dan berlari sambil tersenyum.
“Berani-beraninya kalian mencuri disaat seperti ini, dasar brengsek!”
Beralih kesisi lain, seorang Marine melaporkan tentang akhir pertarungan Sabo dan Fujitora pada Vice Admiral Maynard.
“Vice Admiral Maynard! Pertarungan antara Sabo dan Admiral Issho berakhir imbang!!”
“Apa?” Kaget Maynard
Dia selaku Vice Admiral sangat kecewa mendengar berita ini mengingat posisi Fujitora yang seorang Admiral.
“Sungguh tak dapat dipercaya! Admiral Markas Besar itu merupakan salah satu 'Kekuatan Tempur Tertinggi'!!”
Kemudian dia teringat sebuah ucapan yang keluar dari mulut Fujitora.
“Mereka dipanggil 'Pemerintah Dunia'. Apakah mereka pikir mereka itu Dewa atau semacamnya?”
Saat itu dia tercengang dan bertanya-tanya mendengar seorang Admiral yang bekerja untuk Pemerintahan Dunia berkata seperti itu, dan kejadian ini semakin menguatkan kecurigaannya.
“Hal ini sangat...”
Namun tak ada waktu baginya untuk memikirkan itu, saat ini ada situasi yang lebih penting. Dengan Fujitora yang sedang berada di Plateu Istana Lama, dan Bastille yang mungkin masih mimpi indah maka Maynard diharuskan memimpin para Marine untuk menghentikan kekacauan yang terjadi.
“Apa yang harus kami lakukan?” Tanya mereka
“Abaikan Bajak laut untuk saat ini! Pusatkan semua kekuatan untuk mengurangi kekacauan didalam kota!”
“Hai!” Seru mereka
Disisi lainnya pemberontakan juga terjadi, ledakan dari tembakan meriam berjatuhan, orang-orang lari ketakutan. Bahkan Marine pun tak sanggup menghentikan mereka. Dengan ditambahnya oleh orang-orang yang mengamuk karena terkena Parasite maka korban tewas di negeri ini semakin bertambah setiap menit atau bahkan setiap detiknya. Seorang anak perempuan kecil menangis meratapi kematian sang ayah.
“Waaaah” Teriak anak tersebut yang tak hanya ayah, tetapi banyak orang-orang disekelilingnya pun yang telah tewas terbunuh.
• Dan teror ini akan terus berlanjut sebelum dalangnya dikalahkan, Doflamingo! Dialah dalang dibalik ini semua. Dan saat ini sang pahlawan kita pun tengah berhadapan dengannya. Seseorang yang membawa harapan dari orang-orang yang telah mempercayakan tugas ini padanya, siapa lagi kalau bukan Luffy! Namun sayangnya dia yang menjadi harapan itu, saat ini tengah terpojok, dengan tangan yang terikat benang dia hanya bisa panik melihat dua orang, Doflamingo dan Bellamy (Parasite) yang bersiap menghabisinya.
“Tunggu...!!” Ucap Luffy
Doflamingo bersiap mengayunkan benangnya, dan Bellamy bersiap menebaskan kedua pedangnya.
“Waaah!” Teriak Luffy sambil mencoba membuka benang yang mengikatnya, “Grrrgh”
Namun tak berhasil, kedua serangan semakin mendekat yang akhirnya sambil mengeluarkan nafas yang dalam dari hidungnya dia pun berteriak.
“Gomu Gomu no Octopus Stamp”
Menendang-nendangkan kakinya dengan cepat untuk menangkis pedang dan benang itu. Tentu saja Luffy telah melapisi kakinya dengan Haki.
Dia berhasil menahannya, kemudian menjauh dengan mengulingkan tubuhnya kebelakang.
“Ooh... Tadi itu sungguh berbahaya!”
Namun ternyata bahaya masih mengintainya, di tempat dia berhenti, Doflamingo telah berdiri dengan kaki terangkat dan bersiap menendangnya, dia berkata, “Kalian tak akan pernah tau...”
Yang kemudian langsung menginjak Luffy sampai lantainya retak dan terjatuh ke ruangan dibawahnya.
“Waaaa!!”
“Pemandangan dari seorang Tenryuubito (Naga Langit) yang terjatuh dari Surga (Mariejoa)” Sambung Dofla
Law cukup kaget, namun dia pun masih sedang dalam keadaan terluka, tak ada waktu untuk mengkhawatirkan orang lain, di pertarungan puncak ini mereka harus bisa menjaga diri masing-masing dan tetap fokus. Terlebih dihadapan Law juga tengah berdiri musuh yg paling dibencinya, Doflamingo! Ini Doflamingo asli, sementara yang bertarung melawan Luffy hanyalah tiruannya. Trebol masih santai dengan tubuh terbelahnya.
Duo Luffy Law telah terpisah, Law berada diatas berhadapan dengan Doflamingo asli dan Trebol yang tak berdaya. Sementara Luffy berada dibawah bersama Bellamy dan benang Joker yang keduanya dikendalikan oleh Doflamingo asli.
Perkataan Doflamingo tadi masih berlanjut, dan ini keluar dari mulut si tiruan yang sedang bertarung dengan Luffy.
“Apa yang akan dilakukan manusia-manusia itu terhadap kami! Bisakah kau membayangkannya?”
“Kekerasan adalah sifat alami yang dimiliki semua manusia!!”
“Apa yang sebenarnya kau bicarakan? Doflamingo palsu!” Seru Luffy
Sementara diatas, giliran Doflamingo yang asli berbincang dengan Law. Sambil berjalan-jalan dia pun berucap sesuatu, “Jaaa, mari kita mulai darimu, Law! Kemarilah dan terima hukumanmu!”
“Hah... Hah...” Law masih terlihat kelelahan
Setelah mendengar kisah masa kecil Doflamingo sebelumnya yang kehilangan status Tenryuubito-nya. Kini dalam benak Law pun terdapat sebuah pertanyaan tentang bagaimana Doflamingo yang sudah bukan lagi seorang Tenryuubito bisa memerintah layaknya Tenryuubito.
“So ya, ada sesuatu yang masih belum kupahami! Kau hanyalah seorang mantan Tenryuubito yang telah meninggalkan Mariejoa, tapi Kenapa kau masih memiliki kekuatan seperti itu! Tadi pagi kau bahkan mampu mengerahkan CP0”
“Fufufu... Bahkan sebelum kematianmu! Kau masih mengharapkan untuk mengetahui hal kecil itu?”
Kemudian Doflamingo pun membocorkan rahasianya yang mungkin sebagai hadiah untuk kematian Law.
“Karena... Aku mengetahui informasi tentang 'Harta' yang tersembunyi di dalam tanah suci Mariejoa. Yang mana hanya dengan keberadaannya saja bahkan mampu mengguncangkan dunia!”
Memiliki pengetahuan tentang "Harta" tersebut. Doflamingo pun diburu untuk dibunuh karenanya. Sekelompok orang membawa pedang mengejar-ngejar Doflamingo, kemungkinan mereka adalah orang-orang Mariejoa, Tenryuubito.
“Bunuh Doflamingo! Bocah itu tak boleh dibiarkan hidup!!”
Kemudian Doflamingo melanjutkan ceritanya, “Bagi orang-orang brengsek itu. Aku hanyalah seorang buronan yang menyimpan sebuah kartu truf. Namun mereka tak mampu membunuhku bahkan setelah memutar balik otak mereka sekalipun. So, mereka tak punya pilihan lain selain bekerja sama denganku!” Ucapnya tersenyum
“Jika saja aku berhasil mengambil.. Ope Ope no Mi milikmu pada hari itu. Aku akan mampu menggunakan "Harta" dari Mariejoa ini untuk mengatur Dunia!”
Law hanya terdiam sekaligus bertanya-tanya setelah mendengar hal itu.
“Ya... Kekuatanmu memang begitu berharga! 'Operasi Transplantasi Kepribadian' tentu saja itu sangat luar biasa... Tapi apa kau tau kekuatan lainnya buah itu?”
“Jika saja seseorang yang berbakat menggunakan Ope Ope no Mi... Hal tersebut bahkan dapat mewujudkan 'Impian terbesar umat manusia'. Banyak orang menyebutnya sebagai 'Ultimate Devil Fruit'.”
“...!! Ah, tentu saja aku tau. Tetapi aku sama sekali tidak tertarik akan hal itu!” Sela Law, “Teknik paling kuat dari kekuatan ini adalah... Memberi kehidupan abadi kepada seseorang! 'Immortality Operation'... Tapi ketika operasinya selesai... Sang pengguna kekuatannya sendiri akan mati!!” Jelas Law
Doflamingo tersenyum dan berkata, “Fufufu... Benar!! Aku tak pernah ingin kau memilikinya! Dasar bocah tengik yang tak tau terima kasih!”
Doflamingo terbang di udara dan telah bersiap menghabisi Law dengan benangnya sementara di bawah Law juga telah bersiap dengan pedangnya, keduanya saling serang dan senjata mereka pun beradu, dilanjutkan ke gerakan selanjutnya dengan Doflamingo yang agresif menyerang sementara Law bertahan.
“Skill berpedang Diamante! Skill fisik Lao-G! Skill Gladius dengan ledakannya! Semua skill pertarungan milikmu diajarkan oleh kami!” Ujar Doflamingo
“Ah! Itu memang benar” Ucap Law, “Tapi alasan mengapa aku bisa berdiri disini adalah karena Cora-san. Aku berterimakasih padanya. Aku juga berterimakasih padamu karena telah memberikan kekuatan yang bisa kupakai untuk mengalahkanmu!!”
Law bersiap menyerang, sementara Doflamingo terlihat geram dengan perkataan Law barusan. Kemudian Law mengingat kembali masa kecilnya, saat dirinya yang akan bergabung dengan Donquixote Family. Dia mungkin sedang di Ospek dan saat ini terlihat dia sedang berlatih pedang dengan Diamante, Trebol juga ada disana.
“Oi? apa Kau serius? Kau tak bisa membunuh orang hanya dengan gerakan saja!” Bentak Diamante
“Aku punya bom” Ucap Law kecil
“Jangan anggap remeh Bajak Laut!” Ucap Diamante kembali
Flashback ini terjadi sekitar 16 tahun yang lalu, disebuah kota bernama "Spider Miles" yang merupakan pusat tempat pembuangan sampah.
“Kemana perginya kapten?”
“Dia tak memiliki waktu untuk merayakan rekrutan baru!”
“Ne, kau telah mengetahui kapan kau akan mati, behehe! Kapan? Kapan kau akan mati?” Tanya Trebol pada Law kecil
“Dalam 3 tahun 2 bulan” Jawab Law kecil
“Apa Dokter yang memberitahumu?” Tanya Diamante
“Kedua orang tuaku yang sudah meninggal, mereka adalah dokter. Jadi aku bisa melihat data medisnya!” Jawab Law kecil
“Hahaha, kau memang anak yang pintar!” Ucap Diamante
“Aku akan membunuh sebanyak mungkin orang dalam 3 tahun kedepan... Aku ingin menghancurkan segalanya!” Ujar Law kecil dengan ekspresi dingin
“Otak anak ini benar benar telah rusak” Gumam Diamante, “Memang benar kami menerima bocah disini tapi 100 bocah yang telah disini sebelumnya... Lari sambil menangis setelah 2 hari”
Tiba-tiba datang lagi 2 orang dari Jendela, Buffalo dan Baby 5 kecil! Mereka sudah jadi partner dari sejak kecil ternyata.
“Trebol-sama! Diamante-sama!” Ucap Buffalo kecil
“Cora-san kembali!” Lanjut Baby 5 kecil
“Lihat! Hanya tinggal mereka yang tersisa!” Ucap Diamante, “Buffalo dan Baby 5! Dan yang baru kembali itu adalah...”
Terlihat seseorang membuka pintu dan tengah masuk, dialah Corazon! Dia hendak berjalan masuk, namun baru beberapa langkah tiba-tiba dia terjungkal ke lantai, dia jatuh tepat disamping Law kecil berdiri. Buffalo dan Baby 5 kecil tertawa melihatnya yang sepertinya ini merupakan ulah jail mereka.
“Kyahaha! Kena kau!” Seru Baby 5 kecil
“Dia benar benar terpeleset.” Ejek Buffalo
Law menatap Corazon dengan tatapan dinginnya, Corazon bangun perlahan dan kemudian. Menghajar Buffalo dan Baby 5 kecil sekali hantam yang membuat mereka berdua tersungkur. Corazon kemudian duduk dikursi dan bersantai, namun Baby 5 kecil yang telah kena hajar bukannya menangis atau menjauhinya tapi malah membuatkan sebuah minuman untuk Corazon.
“Cora-san, Ini teh mu! Ini masih panas!” Ucapnya Baby 5 kecil sambil tersenyum
Terlihat dia memberikannya seperti rasa permintaan maaf, namun ternyata Corazon langsung menyemburkan teh yang diminumnya itu karena teh-nya benar-benar panas sesuai dengan apa yang diucapkan Baby 5 kecil. Corazon sampai terjungkal kebelakang beserta kursinya, sementara Baby 5 kecil menahan tawa.
“Corazon! Apa kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu?” Tanya Diamante
Corazon hanya terdiam tak menanggapi perkataan dari Diamante
“Serahkan semua uang dari pekerjaan itu! Meskipun kita adalah keluarga tetapi tetap saja kita harus membuat semuanya menjadi adil” Ucap Diamante
Corazon bangun, menghampiri Law. Dan tiba-tiba memegang kepala Law dengan tangan besarnya.
“Namamu Law, kan Bocah?” Ucap Diamante, ”Dia ini adalah seorang Eksekutif juga. Namanya adalah Corazon. Meskipun dia bodoh dan tak punya konsentrasi! Namun mungkin karena garis keturunannya lah yang membuat dia memiliki kekuatan yang kuat. Dia itu adalah adik dari kapten Doffy. Tapi dia pernah mengalami sebuah trauma di masa lalu yang membuatnya jadi bisu!”
“Oh... Dan satu hal lagi”
Tiba-tiba Corazon semakin mengenggam erat kepala Law kecil.
“Dia juga benci anak kecil. Jadi berhati-hatilah...!!” Tutur Diamante mengingatkan Law kecil
Kemudian Law tercengang dan bingung, dia pun diangkatnya lalu tanpa ragu Corazon melemparnya keluar dengan sangat keras hingga menghancurkan jendela. Sementara Law kecil terbang, Corazon menyalakan api untuk rokoknya. Hingga akhirnya Law kecil pun mendarat di bongkahan besi. Baby 5 dan Buffalo kecil langsung melihatnya lewat jendela.
“Wah! Dia mati!” Seru Baby 5 kecil terkejut
“Dia terhantam ketumpukan besi!” Ucap Buffalo kecil
Law terkapar, tapi dia tidak mati. Namun kepalanya berdarah karena benturan tadi, perlahan dia pun mulai berdiri sambil berluapan emosi.
“Kenapa dengan orang ini? Apa orang ini sakit jiwa! Akan kubunuh kau!!” Ucap Law kecil dalam hati
Ketika Law kecil kembali ke markas mereka.
“Corazon terbakar lagi!!”
Api yang dinyalakan untuk rokok tadi tak hanya mengenai rokoknya tetapi juga mengenai mantel bulunya.
Bagaimana kisah selanjutnya.....nantikan chapter 762
No comments:
Post a Comment
komentarlah dengan bijak, sesuai konten, no spam, dan tidak tinggalkan link aktif, thanks for reading :)